Tafsir Surat Al-Ahzab Bag 5
Bersama Pemateri :
Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A.
Tafsir Surat Al-Ahzab Bag 5 merupakan bagian dari kajian tafsir yang disampaikan oleh Ustadz Dr. Abu ‘Abdil Muhsin Firanda Andirja, M.A. pada Rabu, 5 Rabbi’ul Awwal 1442 H / 21 Oktober 2020 M.
Kajian Tentang Tafsir Surat Al-Ahzab Bag 5
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّـهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّـهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّـهَ كَثِيرًا ﴿٢١﴾
“Sungguh pada diri Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ada teladan yang baik bagi orang yang berharap kepada Allah dan hari akhirat dan banyak mengingat Allah.” (QS. Al-Ahzab[33]: 21)
Para ulama mengatakan -di antaranya Syaikh Utsaimin dan juga Al-Alusi dalam kitabnya Ruhul Ma’ani– bahwasanya pada ayat ini ada tiga penekanan: sumpah, lam taukid untuk penekanan dan qad untuk penekanan juga. Seakan-akan Allah berkata: “Demi Allah, sungguh benar-benar bagi kalian pada diri Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ada teladan yang baik.”
Pada dasarnya ayat ini turun berkaitan dengan surat Al-Ahzab, sehingga banyak dari ahli tafsir yang menafsirkan “uswah hasanan” di sini maksudnya adalah dalam peperangan. Karena sebelum ayat ini Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebut tentang sifat-sifat orang munafik, Allah mencela orang-orang munafik, Allah sebutkan ciri-ciri mereka. Maka setelah itu Allah tekankan agar jangan seperti orang-orang munafik.
Sungguh pada diri Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ada teladan dalam peperangan. Maksudnya adalah Nabi dalam peperangan memberikan teladan yang luar biasa. Nabi sabar, Nabi berstrategi, Nabi ikut serta dalam menggali Khandaq, Nabi sampai mengikat perutnya dengan batu karena kelaparan, Nabi berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, Nabi shalat malam dalam peristiwa Perang Khandaq. Contohnya banyak, sehingga Allah menyuruh kaum mukminin untuk mencontohi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Sehingga kata “kalian” di sini, yang lebih kuat maksudnya adalah orang-orang yang beriman. Sebagaimana sebelumnya Allah mengatakan: “Orang-orang munafik berangan-angan tinggal di Arab Badui bertanya tentang kabar-kabar kalian (orang beriman)”.
Jadi kalau kita artikan, maka: “Sungguh benar-benar bagi kalian wahai orang beriman, pada diri Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ada teladan yang baik, yaitu teladan dalam peperangan.” Meskipun sebabnya adalah dalam peperangan, tetapi kita punya kaidah:
العبرة بعموم اللفظ لا بخصوص السبب
“Yang menjadi patokan bukanlah kekhususan sebab, tapi keumuman lafal.”
Karena itu para ulama mengambil lafadz ini sebagai lafadz umum. Sehingga para ahli ushul fiqh, mereka mengatakan hukum asal apapun yang dikerjakan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah disyariatkan bagi umatnya hingga datang dalil yang mengkhususkan. Jadi apa saja yang kita dapatkan dalam hadits bahwa Rasulullah begini, Rasulullah begitu, maka hukum asalnya disyariatkan bagi umatnya sampai ada dalil yang mengatakan ini kekhususan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Contohnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam istrinya lebih dari empat, juga ada wanita ingin dinikahi tanpa harus ada mahar, dan banyak lagi yang lainnya. Adapun tidak ada dalil yang mengkhususkan, maka hukum asal semua yang dikerjakan oleh Nabi adalah sunnah bagi umatnya berdasarkan ayat ini: “Sungguh pada diri Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ada teladan.”
Dan di sini Allah hendak mendatangkan sifat kerasulan sebagai sebab kenapa Nabi adalah uswah, yaitu karena dia adalah utusan Allah. Sehingga apapun yang dikerjakan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah sunnah.
Bagaimana penjelasan rincinya? Mari download mp3 kajian tafsir yang penuh manfaat ini.
Download mp3 Kajian Tentang Tafsir Surat Al-Ahzab Bag 5
Podcast: Play in new window | Download
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/49266-tafsir-surat-al-ahzab-bag-5/